AUDIT SAMPLING.



Audit Sampling
·         Audit sampling adalah
ü  penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% item-item yang berkaitan dengan saldo akun atau kelas transaksi sedemikian rupa sehingga semua item tersebut (unit sampling) memiliki kesempatan untuk dipilih.
·         Dengan menggunakan audit sampling,
ü  auditor dapat mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit tentang karakteristik dari populasi di mana sampel tersebut diambil.
·         Audit sampling dapat menggunakan pendekatan
ü   statistik dan
ü   pendekatan nonstatistik.

Sampling .
§  Sampling (umum) adalah pemeriksaan atas sedikit item (unit sampling) yang diambil dari data yang banyak (populasi) untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik dari data yang banyak tersebut secara keseluruhan.
Sebagai contoh misalkan auditan memiliki 2.000 SP2D dari pemasok dan auditor ingin mengetahui:
1. Apakah sebelum dilakukan pembayaran SP2D tersebut telah:
a.      telah ditandingkan dengan SP dan SPM serta dokumen laporan penerimaan barang?
b.      diperiksa ketepatan perkalian dan penjumlahannya?
c.       diperiksa kebenaran klasifikasi atau pembebanan akunnya?
2. Apakah:
a.      perkalian dan penjumlahannya telah benar secara aritmetis.
b.      transaksi tersebut telah dimasukkan ke dalam akun yang benar.
c.       jumlah yang benar telah dicatat dalam catatan akuntansi .
d.      transaksi tersebut telah dicatat pada periode akuntansi yang benar .

Risiko Sampling
§  Risiko sampling adalah
risiko karena kesimpulan yang diambil berdasarkan sampel, berbeda dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan keseluruhan populasi bila atas sampel dan populasi tersebut diterapkan prosedur audit yang sama.
·         Dengan kata lain, risiko sampling adalah
risiko di mana auditor mengambil kesimpulan yang salah tentang populasi karena sampel yang diperiksa tidak mewakili populasi tersebut.

Risiko Sampling
  • Terdapat 2 (dua) jenis risiko sampling dan setiap jenis memiliki dampak yang berlawanan terhadap pemeriksaan
a). Risiko di mana auditor menyimpulkan dalam pengujian pengendalian bahwa risiko pengendalian lebih rendah dari yang sebenarnya, atau dalam pengujian substantif di mana auditor menyimpulkan bahwa tidak ada kesalahan yang material sementara yang sebenarnya adalah terdapat kesalahan yang material
b). Risiko di mana auditor menyimpulkan dlm pengujian pengendalian bahwa risiko pengendalian lebih tinggi dari yg sebenarnya, atau dalam pengujian substantif di mana auditor menyimpulkan bahwa terdapat kesalahan yg material sementara yg sebenarnya adalah tidak ada kesalahan yg material. Risiko jenis ini mempengaruhi efisiensi audit dan biasanya menyebabkan auditor untuk melakukan pekerjaan tambahan untuk menguji kembali kesimpulan awal.

Teknik sampling nonstatistik
§  Judgmental sampling (Non Statistical Sampling) :
Mengacu pada penggunaan teknik sampling dalam keadaan di mana auditor mengandalkan pada penilaiannya sendiri dalam menentukan:
a)      Berapa besar sampel yang harus diambil;
b)      Item-item yang mana dari populasi yang harus dipilih;
c)      Apakah diterima atau tidak keandalan populasi berdasarkan hasil yang diperoleh dari pemeriksaan unit sampel.

Judgmental sampling ini memiliki keuntungan :
  • lebih cepat dan lebih murah dalam aplikasinya.
  • memungkinkan auditor untuk memasukkan ke dalam prosedur sampling penyisihan/cadangan untuk faktor-faktor dari hasil tahapan audit sebelumnya, contohnya hasil dari pemahaman atas pengendalian intern auditan.
  • Kelemahan metode Judgmental sampling :
a.      Metode ini tidak menyediakan perhitungan risiko sampling,
b.      penilaian auditor harus dapat dipertanggungjawabkan, dan kesimpulan yang diambil berkaitan dengan sampel dapat sulit dipertahankan.
c.       Selanjutnya ketika menggunakan judgmental sampling adalah hal yang sulit untuk tidak menghasilkan bias berkaitan dengan ukuran sampel, item yang dipilih dan kesimpulan yang diambil atas  populasi.

 Statistical sampling
  Statistical sampling mengacu pada penggunaan teknik sampling yang menggunakan teori probabilitas untuk membantu dalam menentukan:
a.      Berapa besar sampel yang seharusnya;
b.      Apakah menerima atau tidak keandalan populasi berdasarkan dari hasil yang diperoleh dari pemeriksaan unit sampel.
  Harus dicatat bahwa ketika menggunakan statistical sampling, unit sampel harus dipilih secara acak.



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar