LINGKUNGAN BISNIS DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


 
Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials,  equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingaan



I.  Pendahuluan
Sistem merupakan sebuah komponen dalam organisasi yang bersama dengan komponen lain digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam sebuah korporasi, setidaknya ada tiga subsistem yang terkait dan mendukung jalannya organisasi, yaitu organisasi, operasional, dan informasi. Karena itu bagaimana bentuk sistem informasi sangat berkaitan erat dengan bentuk organisasi dan aktivitas operasionalnya.
Lingkungan dan karakteristik korporasi sangat menentukan bentuk rancangan sistem informasi akuntansi yang akan diterapkan. Selain itu, sumber daya data dan dana dan berbagai pengaruh eksternal yang bersifat makro ikut menjadi pelengkap yang juga mempengaruhi bentuk sistem informasi yang akan dibangun.
Kompetisi  persaingan yang sangat ketat membutuhkan sebuah sistem yang fleksibel, yang mampu mengakomodir gerak perusahaan yang dinamis, dengan harapan agar mampu bersifat reponsif terhadap perubahan. Dengan didukung oleh teknologi informasi yang canggih dan konsep sistem informasi yang handal, diharapkan mampu menjadi daya dukung terhadap berkembangnya perusahaan.
 
II. Korporasi sebagai Suatu Sistem
Beberapa karakteristik yang muncul dalam sebuah korporasi adalah :
a.      tujuan, yaitu sasaran atau kekuatan pemotivasian yang dimiliki perusahaan
b.      lingkungan, yaitu keadaan yang ada di sekeliling perusahaan seperti customer, suppliers, pesaing, pemerintah, dan pasar
c.       keterbatasan, internal dan eksternal yang mempengaruhi bentuk dan kemampuan sistem
d.      input-proses-output, dimana input merupakan sumber untuk menjalankan operasi, proses merupakan prosedur yang merubah input menjadi output, dan output merupakan hasil yang diwujudkan dari kedua unsur tersebut.
e.      umpan balik, yaitu keluaran yang dipergunakan sebagai pengendali
f.        pengendalian, yaitu alat pengaturan untuk mencapai tujuan
g.      subsistem, yaitu pendukung sistem yang berinteraksi satu sama lain melalui penghubung atau batas bersama yang disebut dengan interface
 
III. Subsistem Utama Korporasi
Setiap sistem mempunyai subsistem yang mendukung dan saling berkaitan, dan membentuk suatu kerangka kerja (framework) yang disebut sistem hirarki. Urutan dari sistem hirarki tersebut adalah; pada bagian puncak ditempati oleh industri dan lingkungan eksternal perusahaan, dibawahnya adalah perusahaan, kemudian pada level berikutnya adalah subsistem penopang, yang biasanya terdiri atas struktur organisasi, sistem informasi, dan sistem operasional, dan pada level berikutnya adalah kelompok subsistem yang terdiri atas sistem informasi produksi, sistem informasi akuntansi, dan sistem informasi pemasaran.
 
IV.  Berbagai Bentuk Struktur Organisasi Korporasi
Struktur organisasi merupakan gambaran cara yang digunakan oleh manajer untuk mengarahkan, mengontrol dan mengkoordinasikan suatu kegiatan perusahaan. Adanya struktur organisasi membantu menjelaskan aliran informasi dalam organisasi.
Adapun beberapa jenis struktur organisasi adalah :
a.      Struktur Hirarki
merupakan struktur organisasi tradisional yang membagi aktivitas dan operasi perusahaan menjadi tingkatan-tingkatan mnajemen yang tersusun secara vertikal. Adapun cirinya adalah adanya kejelasan garis otorisasi terhadap level manajer di atasnya. Struktur hirarki tersebut dapat berupa hirarki fungsional, tapi juga dapat berwujud hirarki jalur produk.
b.      Struktur Matriks
merupakan campuran antara struktur fungsional dan dan struktur yang berorientasi pada proyek. Intinya adalah memanfaatkan sumberdaya secara lebih efektif. Namun struktur ini memiliki kelemahan yaitu kesulitan sistem perintah dan pertanggungjawaban ganda, yaitu manajer fungsional dan manajer proyek.
c.       Struktur yang didesentralisasi
merupakan struktur yang banyak memberikan delegasi wewenang kepada para manajernya baik di tingkat menengah, maupun bawah. Kelebihan struktur ini adalah lebih efektif karena keputusan yang diambil bisa lebih tepat dan cepat.
d.      Struktur Jaringan
bersifat memanfaatkan hubungan (koneksitas) dan tidak berhirarki tetap alias fleksibel. Biasanya struktur ini juga mendasarkan pada proyek, dimana biasanya seorang manajer memimpin dan bertanggungjawab atas satu atau beberapa proyek yang terhubung melalui jaringan komunikasi yang efektif sehingga informasi dapat segera dibagi dan keputusan pun dapat segera diambil.
 
V.  Hubungan Organisasi dengan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi. Adapun hubungan keduanya dapat dipaparkan sebagai berikut :
a.      struktur organisasi menggambarkan arus informasi penting yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Arus vertikal ini menunjukkan jenis informasi yang diperlukan oleh manajer untuk menjalankan tugasnya.
b.      struktur organisasi menentukan arus horizontal data transaksi yang harus ditangani oleh personel sistem informasi akuntansi.
c.       hubungan dan perimbangan antara struktur organisasi formal dengan sistem informasi formal.
 
VI.  Informasi Akuntansi yang Diperlukan dalam  Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi yang terbagi atas beberapa pusat pertanggungjawaban, seorang manajer dapat berperan sebagai pembentuk biaya maupun pendapatan. Informasi mengenai biaya dan pendapatan ini bisa dijadikan sebagai informasi awal dalam proses evaluasi kinerja manajer.
Informasi akuntansi yang diperlukan dalam pusat pertanggungjawaban sangat berkait dengan struktur organisasi yang merangkai hubungan antara pusat pertanggungjawaban satu dengan yang lainnya. Informasi akuntansi sangat diperlukan dalam aktivitas perencanaan dan  pengendalian. Masing-masing struktur memiliki kebutuhan atas informasi akuntansi yang spesifik, dan tingkat kelengkapan yang berbeda. Struktur matriks memerlukan informasi yang lebih mendetail dan mencakup lintas fungsi yang ada dalam perusahaan. Struktur desentralisasi memerlukan informasi yang relevan dan mendetail untuk tingkatan dimana keputusan tersebut dibuat. Struktur jaringan memerlukan informasi mendetail yang bersifat antar bidang.
Cara yang banyak digunakan dalam membentuk sistem akuntansi yang fleksibel dan mampu diperluas adalah dengan pengkodean. dimana dengan sistem ini, segala bidang dan pengembangannya dapat masuk ke dalam sistem secara mudah tanpa harus merubah sistem pokoknya.
Adapun tugas pokok dari sebuah sistem informasi akuntansi adalah :
a.      mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi secara efektif dan efisien
b.      menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan
c.       melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi telah dicatat dan diproses secara akurat, serta melindungi data dan aktiva perusahaan
 
VII. Sistem Operasional, Aktivitas Bisnis dan Siklus Transaksi
Sistem operasional merupakan kumpulan aktivitas utama perusahaan, yang bertujuan menambah output perusahaan yang nantinya akan berkumpul menjadi output keseluruhan dari perusahaan tersebut. Proses tersebut biasa dinamakan value chain, yang dalam perusahaan manufaktur, beberapa mata rantainya meliputi memperoleh bahan baku, menghasilkan barang jadi, menyimpan barang jadi dan mengirimkan barang jadi. Keempat aktivitas ini menunjukkan rantai dari supplier ke pelanggan.
Value chain dapat diperluas dan membentuk satu sistem nilai (value system), dimana diikutsertakan unsur partisipasi dari supplier dan pelanggan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan.
Selain aktivitas utama, sebuah perusahaan juga sangat didukung oleh aktivitas penunjang yang biasanya tercakup ke dalam beberapa divisi seperti keuangan, akuntansi, personalia, pemasaran, dan produksi. Dalam merekatkan seluruh aktivitas ini, sistem informasi bertugas untuk mencatat dan memonitor  berbagai aktivitas, serta menjadi pemicu dalam memunculkan aktivitas.
Adapun beberapa elemen aktivitas bisnis yang kemudian memunculkan data meliputi :
a.      sifat kejadian dan waktu terjadinya transaksi
b.      siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut
c.       sumber daya apa saja yang terlibat dan berapa jumlahnya
d.      dimana terjadinya transaksi
Untuk memudahkan analisis kejadian bisnis, beberapa transaksi dapat dikelompokkan menjadi rangkaian proses yang disebut siklus transaksi. Berikut adalah beberapa jenis siklus transaksi yang ada pada sistem informasi akuntansi :
a.      siklus pelaporan keuangan dan buku besar, yang berpusat pada buku besar dan siklus pelaporan keuangan
b.      siklus pendapatan, yang berjalan dari proses penawaran, transaksi, pengiriman, dan pengeluaran kas
c.       silkus pengeluaran, meliputi pembelian dan pengeluaran kas
d.      siklus manajemen sumberdaya, berkait dengan memperoleh dana sumber, memperoleh, mempertahankan aktiva tetap, mmperoleh, menyimpan dan menjual persediaan, memeproleh dan membayar gaji pegawai
e.      siklus transaksi lainnya, yang terdiri atas asiklus akuntansi keuangan dan siklus akuntansi manajerial.
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar